-->

Wednesday, October 21, 2015

Bahaya Pemberian Susu Botol Dan ASI Pada Gigi Anak


Semua anak bayi meminum susu botol dan ASI . Susu botol dan ASI memang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan si buah hati. Sebab, di dalam susu botol atau ASI terkandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh si buah hati. Seperti kalsium yang berguna untuk pertumbuhan tulang si kecil. Namun, tahukah anda bahwa susu botol atau ASI mempunyai dampak buruk pada gigi anak jika orang tua salah memberikan ke anak ? Dan sebagian besar orang tua tidak menyadari hal seperti ini. Maka dari itu mari kita kenali dampak negative tersebut agar dampak buruk susu botol atau ASI bisa dicegah.


Pernahkah Anda memperhatikan gigi seorang anak kecil yang semua gigi bagian atas berlubang dan semua gigi bagian bawah masih tetap saja utuh ? atau semua gigi bagian atas dan bawah berlubang ?  itu di sebut Rampan Karies atau karies susu botol.


A. Apa itu Rampan karies ?

Rampan karies atau karies susu botol adalah lubang gigi yang terdapat pada gigi anak yang di sebabkan oleh pemberian susu botol atau ASI pada malam hari ketika anak sedang tidur. Ini terjadi karena ketika anak tidur produksi air liurnya berkurang sehingga susu akan melekat pada permukaan gigi dan menyebabkan terjadinya rampan karies.
Terkadang orang tua jarang memperdulikan hal seperti ini karena mereka mengaggap itu masih gigi susu atau gigi anak dan nanti akan terganti dengan gigi permanen. Hal tersebut memang betul tapi apakah Anda mengetahui dampak jika membiarkan hal ini terjadi ?

1.       Gigi mempunyai fungsi untuk memotong, mengoyak dan menghaluskan makanan sehingga mempermudah lambung untuk mencerna makanan. Namun jika karies susu botol tidak segera di tangani maka lubang gigi yang terdapat pada semua gigi atau pada gigi tertentu lama kelamaan mahkota gigi akan patah karena lapisan gigi semakin tipis sehingga gigi akan rata dengan gusi. Jika hal seperti ini terjadi, maka lambung anak akan kesulitan mencerna makanan. Sebab, jika  gigi sudah rata dengan gusi maka fungsi gigi sudah tidak optimal lagi. Ataupun jika hanya 1 rahang yang giginya rata dengan gusi, tetap saja fungsi gigi tidak optimal, karena lawan menggigitnya sudah rata dengan gusi.

2.       Gigi yang berlubang jika tidak segera ditangani maka lubangnya akan semakin besar. Dan jika sudah semakin membesar maka gigi anak pasti akan sakit dan kadang juga bias bernanah. Tentu saja Anda sebagai orang tua tidak sampai hati membiarkan anak Anda kesakitan oleh hal yang seharusnya dapat Anda cegah. Apakah anak Anda harus menahan sakit sampai berumur minimal 6-7 tahun ?


B. Bagaimana Tahapan Dan Gejala Rampan karies ?

Berdasarkan perkembangannya rampan karies atau karies susu botol dibagi menjadi 4 Stadium :

1. Stadium Awal/Stadium Inisial

Stadium awal ini dikarakteristikan dengan adanya garis putih pada gigi anak. Terletak didekat gusi seperti kapur pada permukaan gigi seri rahang atas ketika anak berusia 10 - 20 bulan atau kadang lebih cepat. Pada stadium ini kerusakan masih bersifat reversible (tidak ada rasa sakit) sehingga sering terabaikan oleh orang tua. Garis putih yang khas ini dapat dilihat permukaan gigi seri bagian depan dekat gusi ataupun pada bagian gigi seri belakang dekat gusi rahang atas.

Stadium Awal/Inisial



2. Stadium Kedua

Stadium kedua berlangsung ketika anak berusia antara 16-24 bulan. Lapisan Dentin ikut terlihat ketika garis putih pada gigi seri berkembang dengan cepat. Pada stadium ini, anak mulai mengeluh terjadinyahipersensitifitas terhadap rasa dingin. Dentin yang terkeropos dan berwarna kuning dan lunak. Orang tua terkadang sadar akan perubahan warna gigi anak dan menjadi perhatian. Tetapi ada saja orang tua yang tetap membiarkan hal ini terjadi karena menganggap hal ini wajar saja terjadi.

Stadium Kedua



3. Stadium Ketiga

Stadium ketiga mulai berlangsung ketika anak berusia antara 20-36 bulan, dengan gambaran yang khas yaitu garis putih pada gigi seri telah menembus lapisan pulpa (lapisan yang berisi saraf gigi) sehingga terjadi iritasi pulpa. Anak mengeluh sakit ketika mengunyah atau saat menyikat gigi. Anak juga mengeluh rasa sakit spontan pada malam hari.

Stadium Ketiga



4. Stadium Keempat

Stadium keempat mulai berlangsung ketika anak berusia antara 30-48 bulan. Gambaran karakteristik pada stadium ini yaitu adanya patahan mahkota gigi depan rahang atas akibat dari tipisnya lapisan gigi karena tidak dicegah sebelumnya. Beberapa anak menderita tetapi tidak dapat mengekspresikan keluhan sakit gigi mereka. Mereka mengalami gangguan tidur dan menolak makan

Stadium Keempat
Stadium Keempat yang lebih parah


C. Bagaimana Penanganan Dan Pencegahan Rampan Karies ?

1. Penanganan

Pada stadium awal dan stadium kedua masih dapat ditangani dengan cara ditambal karena dalam stadium ini anak belum merasakan sakit. namun pada stadium ketiga bisa ditangani dengan cara melakukan perawatan gigi, gigi pada stadium ketiga tidak bisa segera ditambal karena pada stadium ini anak sudah merasakan sakit. Penanganan dapat dilakukan diklinik gigi, balai pengobatan gigi ataupun puskesmas terdekat.

2. Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara jangan membiasakan anak minum susu botol atau ASI ketika dia tidur malam, karena produksi air liur anak berkurang pada saat tidur sehingga susu akan melekat pada permukaan gigi dan menyebabkan rampan karies.
Tetapi terkadang anak rewel jika orang tua tidak memberika susu botol atau ASI ketika anak tidur. Orang tua boleh memberikan susu botol atau ASI ke anak ketika anak tidur dengan syarat setelah pemberian susu botol atau ASI orang tua harus memberikan Air Putih yang berguna untuk membilas susu yang melekat pada permukaan gigi.


Itulah tahapan, penanganan dan pencegahan rampan karies.
Semoga Bermanfaat.


EmoticonEmoticon