-->

Friday, April 01, 2016

Bahaya Jika Antibiotik Tidak Dihabiskan

Umunya ketika Anda sedang sakit dan berobat ke dokter, Anda akan diberi berbagai macam obat. Dokter akan menjelaskan dosis terhadap obat yang diberikan, ada obat yang harus di habiskan dan ada juga obat yang hanya diminum ketika terasa nyeri/sakit. Salah satu obat yang harus dihabiskan adalah obat golongan antibiotik. Antibiotik adalah golongan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.


Namun terkadang orang-orang tidak menghabiskan antibiotik yang telah diberikan oleh dokter karena telah merasa sehat ketika baru meminum beberapa butir obat. Apakah Anda termasuk salah satu orang yang tidak menghabiskan antibiotik yang diberikan oleh dokter ketika sedang berobat ? Itu merupakan salah satu perilaku buruk yang dapat membahayakan kesehatan Anda. Ketahuilah bahaya dari kebiasaan tersebut agar Anda dapat menghindari melakukan perilaku buruk tersebut.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang tidak mau menghabiskan antibiotik yang diberikan dokter :

1. Tidak Suka Minum Obat

Tidak suka minum obat menjadi salah satu alasan sebagian orang. Banyak yang tidak menyukai minum obat-obat karena rasanya yang pahit. Namun ketahuilah bahwa obat tersebut membantu tubuh untuk melawan infeksi.

2. Kebanyakan Minum Obat akan Kelebihan Dosis

Tidak sedikit orang yang tidak mau menghabiskan obatnya karena berfikiran bahwa kebanyakan minum obat karena akan menyebabkan kelebihan dosis. Padahal obat tersebut harus dihabiskan. Pemikiran seperti ini sangat keliru karena obat yang diberikan oleh dokter telah sesuai dosis yang mampu untuk membunuh bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi.

3. Sudah Merasa Sehat

Sudah merasa sehat menjadi alasan yang paling sering digunakan oleh sebagian besar orang. Umumnya orang akan meminum semua obat yang diberikan oleh dokter sesuai dosis ketika sedang merasa sakit, namun ketika sudah merasa sehat orang tersebut akan berhenti mengkonsumsi obat yang diberikan dokter tersebut. Padahal obat yang diberikan dokter merupakan obat-obat yang harus dihabiskan seperti obat golongan antibiotik. Ketika orang tersebut telah merasa sehat, sebenarnya bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi tidak semuanya terbunuh melainkan hanya sebagian saja yang terbunuh serta yang lainnya pingsan sehingga suatu saat akan menyebabkan infeksi ulang.

Setelah mengetahui berbagai alasan yang menyebabkan orang tidak mau menghabiskan antibiotik yang diberikan oleh dokter, apa alasan Anda untuk tidak menghabiskan antibiotik ? jika Anda masih mempunyai alasan untuk tidak menghabiskan antibiotik yang telah diberikan oleh dokter, sebaiknya Anda mengetahui bahaya apabila tidak menghabiskan antibiotik :


Bahaya apabila tidak menghabiskan Antibiotik adalah Bakteri Resisten Terhadap Antibiotik. Hal ini terjadi karena antibiotik yang seharusnya diminum sampai habis agar dapat membunuh bakteri tidak dihabiskan oleh penderita sehingga bakteri tidak terbunuh semuanya melainkan hanya sebagian bakteri saja yang terbunuh dan sebagian bakteri lainnya pingsan. Ketika bakteri pingsan gejala-gejala suatu penyakit akan hilang. Pada saat gejala-gejala tersebut hilang biasanya orang akan berhenti mengkonsumsi antibiotik karena telah merasa sembuh dari penyakit. Namun saat orang tersebut menghentikan mengkonsumsi antibiotik, bakteri akan membentuk pertahanan (resisten) terhadap antibiotik dan bakteri tersebut akan menyebabkan infeksi ulang.

Ketika terjadi infeksi ulang, orang akan meminum kembali antibiotik yang sebelumnya telah diberikan oleh dokter. Namun, usaha itu tidak akan berhasil karena bakteri telah membentuk pertahanan (resisten) terhadap antibiotik akibat antibiotik sebelumnya tidak dihabiskan.

Contoh kasus : Pada pasien yang menderita TBC, dokter akan melakukan perawatan dengan memberikan obat yang harus diminum sesuai dosis dan dihabiskan dalam kurung waktu tertentu (umumnya 6 bulan). Ketika orang tersebut tidak meminum antibiotik sampai batas waktu yang ditentukan dokter atau lupa meminum antibiotik, maka bakteri penyebab TBC akan resisten sehingga pengobatan yang dijalani tersebut tidak akan berhasil. Selain itu apabila bakteri pada penyakit menular seperti TBC resisten dan bakteri tersebut menular ke orang lain maka orang tersebut akan terkena TBC dan yang lebih parahnya lagi bakteri penyebab TBC tersesbut juga telah resisten terhadap antibiotik.

Salah satu langkah yang dilakukan jika bakteri resisten terhadap antibiotik adalah dengan memberi golongan antibiotik yang lebih kuat. Tentu saja golongan antibiotik yang lebih kuat memerlukan biaya yang jauh lebih mahal dari antibiotik yang biasa digunakan. Sedangkan pada kasus TBC diperlukan waktu 6 bulan kembali untuk memulai mengkonsumsi antibiotik yang lebih kuat untuk membunuh bakteri penyebab TBC.

Selain itu perlu diketahui bahwa antibiotik harus dibeli menggunakan resep dokter agar dosisnya tepat dan sesuai dengan indikasi medis. Jangan membeli antibioti sembarangan karena Bahaya Mengkonsumsi Antibiotik Sembarangan.

Jadi, Jika Anda diberikan antibiotik oleh dokter dan diharuskan minum sampai habis, sebaiknya Anda melakukannya agar bakteri tidak resisten terhadap antibiotik.

Semoga Bermanfaat.


EmoticonEmoticon